
Pasukan Yahudi berusaha menaklukkan kota dengan berbagai cara. Mereka masuk kota dengan dua brigade pasukan. Satu brigade memasuki kota pada pukul 10 pagi dari arah selatan melalui desa Annabah. Dan brigade yang kedua masuk melalui sisi Barat Daya.
Dengan cepat pasukan ini menguasai bandara kota. Jatuhnya bandara menyebabkan terisolasinya kota. Strategi ini memastikan Kota Lod dan Ramallah tak mendapat suplai dari luar. Baik suplai logistik perang atau bahan makanan.
Akhirnya kedua kota ini pun dikuasai penuh. Para aktivis tak mampu menahan serangan artileri dan tank-tank Yahudi. Yahudi mulai menghujani pemukiman padat penduduk dengan bom-bom dan peluru.
Zionis Yahudi terus memberikan tekanan sepanjang pertempuran. Fokus serangan mereka tertuju pada Kota Lod. Serangan intens terjadi di siang hari di sisi timur Desa Daniel. Pejuang muslim di kota itu memberikan perlawanan.
Setelah satu jam setengah pertempuran berlangsung, Zionis kehilangan 60 orang tentaranya. Namun logistik perang yang minim membuat pejuang kota kembali kehabisan senjata. Kemudian Zionis meluncurkan pasukan serangan lain, yang lebih besar dan didukung oleh kendaraan lapis baja. Mereka menembaki siapapun, tak peduli perempuan, orang tua dan anak-anak.