Raja Faishal Bin Abdul Aziz Membangun Negeri Saudi (1)

Raja Faishal Bin Abdul Aziz. (Foto: Net)

Saudi berusaha melobi Inggris dengan tawaran kesepakatan tentang kerja sama minyak antara dua negara. Namun superioritas Inggris kala itu tidak bisa dipengaruhi dengan kekuatan minyak Arab Saudi.

Untuk mempromosikannya dan membuatnya semakin dikenal dunia, ayahnya, Raja Abdul Aziz, menambah jabatannya. Selain sebagai menteri luar negeri, ia juga dipercaya sebagai amir wilayah Hijaz, karena Hijaz yang terdapat Mekah dan Madinah sangat erat kaitannya dengan dunia Islam secara umum. Dan kebijakan ini semakin mengasah kemampuannya untuk menjadi seorang pemimpin yang besar.

Baca Juga:  Musailamah Al Kadzab Dedengkotnya Nabi Palsu

Pada bulan Rabiul Awal bertepatan dengan November 1953, Raja Faishal diangkat menjadi raja Arab Saudi menggantikan saudaranya, Raja Saud bin Abdul Aziz. Sebelumnya Raja Faishal menduduki posisi putra mahkota (crown prince). Ia dilantik menjadi raja tanggal 2 November 1964.

Dalam pidato pertamanya sebagai raja, ia mengatakan; “Aku memohon kepada saudara-saudaraku, untuk mengangap aku sebagai seorang saudara dan pelayan Anda, kemuliaan hanyalah milik Allah”.

Salah satu kebijakan penting yang dibuat Raja Faishal di awal pemerintahannya adalah ia menghapus aturan-aturan yang terkesan mebuat jarak antara raja dan rakyatnya dan hubungan antara sesama rakyat.