
Lantas mereka pun menuntutnya untuk mencari putusan hukum. Fairuz bersama mereka menghadap hakim. Ketika itu hakim sedang duduk di samping Raja.
Saudara si istri berkata; “Tuanku hakim yang mulia! Saya menyewakan kepada pemuda ini kebun yang berpagar kuat lengkap dengan sumur yang airnya melimpah dan terpelihara serta pepohonan yang berbuah, lalu dia memakan buah-buahannya, merobohkan pagarnya, dan menghancurkan sumurnya”.
Lantas hakim menoleh ke arah si pemuda dan berkata kepadanya; “Apa tanggapanmu, hai Fairuz?”.
Fairuz menjawab; “Wahai tuan hakim! Saya telah menerima kebun itu dan saya menyerahkannya lagi kepadanya sebaik keadaannya semula”.
Hakim bertanya; “Apakah dia mengembalikan kebun itu kepadamu sebagaimana keadaannya semula?”.








