Revolusi Abbasiyah, Konflik Berdarah Perebutan Kakuasaan

Revolusi Abbasiyah
Revolusi Abbasiyah. (Foto: Net)

Bertemulah dua kelompok pasukan di Irak; pasukan Daulah Umayyah dengan membawa bendera putih sebagai representasi orang-orang Arab dan pasukan gabungan Abbasiyah, Syiah, dan orang-orang Persia dengan membawa bendera hitam sebagai representasi orang-orang non-Arab.

Pertempuran ini terjadi pada 25 Januari tahun 750 di daerah dekat sungai Zab, Irak. Peperangan ini dimenangkan oleh orang-orang Abbasiyah dan pendukungnya, meskipun jumlah mereka lebih sedikit dari pasukan Daulah Umayyah.

Kemenangan ini menandai jatuhnya Daulah Umayyah setelah beberapa kekalahan dalam perang-perang sebelumnya. Khalifah Marwan II melarikan diri ke Mesir lalu ditangkap dan dieksekusi. Saat-saat itu merupakan masa paling mengerikan bagi keturunan Umayyah.

Baca Juga:  Kisah Perang Nakhlah dan Turunnya Ayat Bulan Haram

Mereka semua ditangkapi dan dibunuh, kecuali Abdurrahman Al Umawi yang berhasil melarikan diri ke Andalusia, Spanyol, lalu mendirikan kerajaan Bani Umayyah II. Setelah itu ia dikenal dengan nama Abrurrahman Ad Dakhil.

Dinasti Abbasiyah pun berdiri menggantikan Dinasti Umayyah memimpin dunia Islam. Khalifah pertama mereka adalah Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib atau yang dikenal dengan Abul Abbas As Safah.