Sa’ad Bin Abi Waqqash Menjadi Panglima Tertinggi di Irak

Ilustrasi pasukan perang jaman dulu. (Foto: Net)

Umar berkata, “Siapa dia?”. Abdurrahman menjawab, “Singa yang mencengkram dengan kukunya, Sa’ad bin Malik Az Zuhri.”

Maka Umar membenarkan usulannya ini dan segera mengirim Sa’ad sebagai Panglima tertinggi untuk wilayah Irak.

Umar berwasiat kepada Sa’ad dan berkata, “Janganlah engkau merasa bangga dengan kedudukanmu sebagai keponakan Rasulullah dan sekaligus sebagai sahabatnya. Sesungguhnya Allah tidak akan menghapus kejelekan dengan kejelekan, tetapi Dia akan menghapus kejelekan dengan kebaikan”.

Sesungguhnya tidak ada manfaatnya berbangga dengan keturunan (nasab) di sisi Allah kecuali dengan kepatuhan yang tulus kepada-Nya. Seluruh manusia baik yang berasal dari keturunan mulia maupun dari keturunan yang hina hakikatnya adalah sama dalam pandangan Allah.

Baca Juga:  Petinju Asal Amerika Gervonta Davis Masuk Islam

Mereka semua adalah Hamba Allah dan Allah Rabb mereka. Tingkat mereka akan berbeda-beda seuai dengan kemaafan yang diberikan Allah padanya dan sedikit banyaknya ketaatan mereka kepada Allah.(*)