Secercah Kisah Keteguhan Iman Asiyah Istri Fira’un

Ilustrasi kerajaan di jaman firaun. (Foto: detik.com)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَضَرَبَ اللهُ مَثَلاً لِلَّذِينَ ءَامَنُوا امْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِندَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِن فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

Dan Allah membuat istri Fir’aun perumpaan bagi orang-orang yang beriman, ketika itu berkata: “Ya Robbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum zhalim.” (QS. At Tahrim: 11)

Tatkala Fir’aun mendapati keimanan istrinya, dia mengikatnya dengan empat pasak di kedua tanganya dan kedua kakinya. Ini termasuk siksaan yang menyakitkan lagi pedih.

Baca Juga:  Perang Homs, Antara Islam dan Syiah di Suriah

Oleh karena itu, dia berdoa kepada Rab-nya agar selamat dari Fir’aun serta perbuatannya dan diselamatkan dari kaum yang zhalim dengan membawanya ke tempat tinggal yang kekal dalam surga yang penuh dengan kenikmatan.

Allah Ta’ala memberikan perlindungan kepada wainta shalihah lagi mulia tersebut dengan mengirim malaikat yang menaunginya tatkala dia ditinggal pergi oleh tentara Fir’aun yang menyiksanya. Malaikat itu juga menghibur hatinya dengan memperlihatkan rumahnya di surga ketika dia disiksa.

Wanita ini telah membuktikan kepada Fir’aun akan kehinaan sang raja yang zhalim tersebut. Dia telah beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai Ilah dan Rabb. Dia mengingkari uluhiyah dan rububiyah Fir’aun.