MOESLIM.ID | Aliran atau faham mu’tazilah dikenal karena mereka sangat mendewakan akal manusia, bahkan telah mendominasi arus pemikiran di sebagian bidang akademis berbasis Islam.
Faham mu’tazilah pertama kali muncul pada tahun 100-110 H. Yaitu saat Washil bin Atha yang tidak sependapat dengan gurunya Imam Hasan Al Bashri mengenai status seseorang yang telah berbuat dosa besar.
Ketika itu, dalam majlis Hasan Al Bashri sedang diangkat pembicaraan masalah tersebut. Hasan Al Bashri mengatakan; “Orang itu fasik (keluar dari ketaatan, tetapi tidak atau belum kafir)”.
Sementara itu, Washil tidak setuju terhadap pandangan sang guru, dan ia menilai orang tersebut berada di satu tempat antara keimanan dan kekufuran (manzilatun baina manzilatain). Lalu Washil meninggalkan majlis Imam Hasan Al Bashri menuju satu tiang yang berada di masjid dengan diikuti oleh para muridnya.
Dari situlah, kemudian Washil mulai menyebarluaskan keyakinan barunya. Melihat itu, Hasan Al Bashri rahimahullah berkata; “I’tazalana Washil”, artinya ‘Washil telah meninggalkan kita’.