MOESLIM.ID | Nama aslinya adalah Barakah binti Tsa’labah bin Amr bin Hishn. Kun-yahnya terambil dari anaknya yang bernama Aiman bin Ubaid. Sehingga kun-yahnya Ummu Aiman (ibunya Aiman). Namun putranya yang paling masyhur dan seorang sahabat yang utama adalah Usamah bin Zaid (Ibnu Abdil Bar: Al Isti’ab, 1/578).
Ia termasuk orang yang pertama-tama memeluk Islam. Turut berhijrah ke Habasyah dan Madinah. Dan ia adalah wanita yang berbaiat dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam (Ibnul Atsir: Asadul Ghabah, 7/325).
Di antara peristiwa menarik dari kebersamaan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dengan Ummu Aiman adalah saat salah seorang putri Rasulullah akan wafat. Rasulullah mendekapnya di dadanya. Kemudian beliau letakkan tangannya pada putrinya. Lalu nyawanya dicabut saat dalam pelukan Rasulullah.
Melihat hal itu, Ummu Aiman menangis. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bertanya, “Wahai Ummu Aiman, apakah kau menangis padahal Rasulullah ada di sisimu”? Ummu Aiman menjawab, “Bagaimana bisa aku tidak menangis sementara Rasulullah menangis.”
Rasulullah mengatakan, “Sungguh aku menangis (bukan karena musibah) tapi ini adalah kasih sayang.” Beliau melanjutkan, “Setiap saat seorang mukmin dalam kondisi yang baik. Nyawanya terpisah dari badannya sedang dia memuji Allah.” (Sunan An Nasai, Bab fil Buka alal mayyit 1843. Al Albani mengomentarinya shahih).
Rasulullah memanggi Ummu Aiman dengan “Wahai ibu.” Saat memandang Ummu Aiman, Nabi berkata, “Ini adalah bagian dari keluargaku.”