
Dia bertanya; “Lantas kemana engkau akan menyalurkan uang hasil penjualannya?”. “Untuk kemaslahatan umat Islam”, jawab Syaikh.
Dia bertanya lagi; “Siapa yang akan menerima uangnya?”. Syaikh menjawab; “Saya sendiri”.
Akhirnya apa yang diinginkan Syaikh tercapai juga. Beliau memanggil pejabat satu persatu. Dia mematok harga mahal, menerima uangnya, dan menyalurkannya untuk kemaslahatan. Belum pernah terdengar bahwa selain beliau pernah melakukan hal seperti ini. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati dan meridhainya.
Abdullah bin Al Hakam berkata kepada Imam Syafi’i ketika berkunjung ke Mesir; “Jika engkau hendak bertempat tinggal di Mesir, hendaknya engkau mempunyai makanan pokok setahun dan rekomendasi dari sultan untuk menguatkanmu”.
Imam Syafi’i menanggapi; “Wahai Abu Muhammad! Orang yang tidak dikuatkan oleh ketakwaan, maka tiada kekuatan baginya. Sungguh, saya dilahirkan di Gaza, saya dididik di Hijaz. Saya hanya mempunyai makanan pokok untuk semalam. Akan tetapi, saya tidak pernah sama sekali semalaman kelaparan”.