
Yang paling kuat hasadnya serta kebencian di antara mereka, adalah si Celaka Quraisy, Uqbah bin Abi Mu’ith. Nabi shallallahu alaihi wasallam berpaling darinya dan teman-temannya, hal itu sangat menyakitkannya.
Uqbah terus menerus mengganggu, dia jadi lebih buas dari sebelumnya, selalu mengintai Nabi shallallahu alaihi wasallam saat Beliau keluar dari rumahnya atau saat Beliau shalat di dekat Ka’bah, barangkali dia mendapat kesempatan untuk melancarkan serangannya.
Meskipun permusuhan dilakukan Uqbah terhadap Nabi dan Islam, akan tetapi Nabi shallallahu alaihi wasallam yang mulia tidak berhenti dari dakwahnya, juga dakwah kepada orang-orang yang menyakiti Seliau.
Suatu saat nampaknya Uqbah telah tersentuh oleh hembusan dakwah Muhammad, hampir saja dia masuk Islam, namun Ubay bin Khalaf mencegahnya, keduanya berteman akrab karena Uqbah adalah teman minum Ubay.
Uqbah melaksanakan walimah dengan mengundang suku Quraisy, termasuk Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Namun Beliau menolak hadir dengan bersabda, “Aku tidak akan memakan makananmu hingga engkau bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan bahwasanya aku utusan Allah”.(*)








