
Suami pertamanya adalah Ath Thufail bin Al Harits bin Al Muthalib bin Abdu Manaf. Kemudian ia dicerai oleh Ath Thufail. Setelah itu, Ubaidah bin Al Harits radhiallahu anhu menikahinya. Suami keduanya ini gugur di Perang Badar.
Ada juga yang mengatakan, suami keduanya adalah Abdullah bin Jahsy yang gugur di Perang Uhud. Dan pendapat kedua ini lebih kuat dari yang pertama.
Zainab radhiallahu anha memiliki peran besar dalam Perang Badar. Ia bersama muslimah lainnya tergabung dalam tim medis yang merawat para sahabat yang terluka saat berperang.
Mereka juga membantu menyediakan makanan dan minuman untuk para mujahid. Apa yang mereka lakukan ini merupakan usaha besar yang tak bisa diremehkan. Mereka berani. Mereka memberi dan tidak hanya menunggu. Mereka turut andil berjuang bersama Rasulullah dan para sahabat laki-laki.
Usai perang Uhud tahun 3 Hijriyah, Zainab kembali hidup seorang diri. Suaminya, Abdullah bin Jahsy, syahid di perang tersebut. Nabi mengetahui musibah yang menimpanya dan beliau pun iba dengan keadaannya.