
Sementara itu, Kepala Subdit Pendidikan Kesetaraan, Anis Masykhur memastikan seluruh proses pendidikan, pembelajaran dan sistem evaluasi di PPS penyelenggara Pendidikan Kesetaraan akan didekatkan dengan teknologi, termasuk pelaksanaan ujian kesetaraan nasional ini.
“Ini tentu akan menjadi bagian dari laporan keberhasilan Ditjen Pendidikan Islam dalam mendukung salah satu program prioritas Kementerian Agama, yakni peningkatan literasi digital pendidikan,” jelas Anis.
Kemampuan pesantren dalam menggunakan teknologi juga akan terlihat pada pelaksanaan CBT Ujian Kesetaraan PPS Wustha dan PPS Ula di tahun mendatang.
Partisipasi CBT tahun ini cukup tinggi, mencapai 80%. Pada laporan awal kesiapan mengikuti CBT tidak lebih dari 30% penyelenggara Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah.(*)