
“Selama ini kita hanya membaca kemajuan UEA. Sekarang saatnya kita belajar langsung, memahami nilai dan metode yang bisa diadaptasi untuk memperkuat dakwah Islam di Indonesia,” imbuhnya.
Zayadi menyebut, para peserta membawa misi besar, yaitu menunjukkan wajah Islam Indonesia yang ramah, santun, dan moderat.
“Ini bukan sekadar undangan mengikuti kegiatan, tapi tugas negara. Kita di sana membawa nama Indonesia, negara dengan populasi muslim terbesar di dunia yang mampu mengelola keberagaman secara damai dan demokratis,” jelasnya.
Ia juga menyinggung keberhasilan pengiriman imam Indonesia ke UEA yang mendapat apresiasi tinggi.
“Banyak masyarakat di Uni Emirat Arab yang kini ‘kesengsem’ dengan para imam asal Indonesia. Mereka dinilai sopan, rendah hati, dan penuh keteladanan. Itu menjadi bukti bahwa karakter Islam Indonesia sangat diapresiasi di luar negeri,” ujarnya.








