Akibat Buruk Ulah Para Koruptor di Dunia dan Akhirat

Ilustrasi akibat buruk ulah para koruptor di dunia dan akhirat. (Foto: Net)

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam juga bersabda:

مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيْهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْشَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لاَ يَكُوْنَ دِيْنَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ، إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ، وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ.

“Siapa yang memilki dosa kezhaliman pada saudaranya, baik berkenaan dengan kehormatan dirinya atau sesuatu yang lain, maka hendaknya ia berusaha melepaskannya hari ini, sebelum datangnya hari dimana tidak ada lagi uang dinar dan uang dirham (yaitu hari Kiamat). (Jika pada hari Kiamat nanti kezhaliman belum terlepas,) maka apabila ia memiliki amal shaleh, amal shalehnya akan diambil (diberikan kepada saudaranya) sesuai dengan kezhaliman yang dilakukannya, dan apabila ia tidak memiliki kebaikan, maka keburukan saudaranya akan diambil dan dipikulkan kepadanya”. (HR. Bukhari, no. 2449)

Baca Juga:  MUI Silaturahmi Dengan Komunitas Muslim Spanyol

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam juga bersabda:

مَنْ جَمَعَ مَالاً حَرَامًا ثُمَّ تَصَدَّقَ بِهِ لَمْ يَكُنْ لَهُ فِيْهِ أَجْرٌ وَ كَانَ إِصْرُهُ عَلَيْهِ

“Siapa yang mengumpulkan harta haram kemudian ia menyedekahkannya, maka ia tidak memperoleh pahala darinya dan dosanya terbeban atas dirinya”. (HR. Ibnu Hibban: 3367)

Harta yang haram, meskipun dalam jumlah yang tak seberapa tetap saja akan dapat berpotensi buruk bagi seseorang yang memanfaatkannya.

Seorang Muslim harus berhati-hati dan menyeleksi ketat apa-apa yang masuk dalam perutnya. Semoga Allah Azza wa Jalla menyelamatkan kita dari berbagai fitnah harta dunia yang haram ini.(*)