Para penghuni Neraka berteriak; “Wahai Malik, rantai besi ini telah membebani kami, Wahai Malik, daging-daging kami telah terkelupas, Wahai Malik hati-hati kami telah tercabik-cabik, wahai malaikat Malik tidak ada lebih baik bagiku daripada hidup, wahai Malik keluarkan kami dan kami berjanji tidak akan kembali lagi kepada perbuatan maksiat kami”.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;
قَالَ اخْسَـُٔوْا فِيْهَا وَلَا تُكَلِّمُوْنِ اِنَّهٗ كَانَ فَرِيْقٌ مِّنْ عِبَادِيْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اٰمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰحِمِيْنَ
“Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku. Sesungguhnya, ada segolongan dari hamba-hamba-Ku berdoa (di dunia): ‘Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik’.” (QS. Al Mu’minun: 108-109)
وَنَادَوْا يٰمٰلِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَۗ قَالَ اِنَّكُمْ مَّاكِثُوْنَ لَقَدْ جِئْنٰكُمْ بِالْحَقِّ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَكُمْ لِلْحَقِّ كٰرِهُوْنَ اَمْ اَبْرَمُوْٓا اَمْرًا فَاِنَّا مُبْرِمُوْنَۚ اَمْ يَحْسَبُوْنَ اَنَّا لَا نَسْمَعُ سِرَّهُمْ وَنَجْوٰىهُمْ ۗ بَلٰى وَرُسُلُنَا لَدَيْهِمْ يَكْتُبُوْنَ
“Mereka berseru: ‘Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja’. Dia menjawab: ‘Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini) Sesungguhnya Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu. Bahkan mereka telah menetapkan satu tipu daya (jahat), maka sesungguhnya Kami akan membalas tipu daya mereka. Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka?. Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka’.” (QS. Al Zukhruf: 77-80)
Demikian dialog para penghuni Neraka ketika mereka disiksa. Naudzubillah.(*)
