
Namun, pada saat yang sama, Brian mengatakan perlakuan ini bisa sangat membantu. Terkadang ia menjadi orang yang lebih banyak diperhatikan terutama saat belajar.
“Ini agak aneh, terutama ketika Anda melihat orang lain yang jauh lebih layak, malah diabaikan. Guru akan bekerja ekstra untuk memberi saya tempat di depan kelompok, meskipun saya jelas bukan siswa terbaik atau paling pantas,” ujarnya.
Menurutnya, semakin banyak berinteraksi dengan Muslim, ia menyadari Muslim juga manusia. Mereka bisa saja melakukan ketidaksempurnaan yang bertentangan dengan Islam sendiri. Adanya orang yang kasar hingga korup kadang bisa mengubah citra Islam di mata Anda jika tidak memahami benar perbedaan Islam dan Muslim.
Meski begitu, menurutnya, hidup di dunia Muslim adalah kesempatan fantastis. “Setelah bertahun-tahun, saya dapat dengan nyaman mengatakan beberapa bagian (Mesir dan India) adalah rumah kedua bagi saya,” katanya.
Brian Wright adalah Asisten Profesor Studi Islam di Universitas Zayed, Abu Dhabi. Ia meraih gelar PhD dari Institute of Islamic Studies di McGill University. Disertasinya tentang hukum pidana Islam di Mesir, India, dan Turki Usmani pada abad ke-19. Ia telah belajar fiqih dengan sejumlah ulama tradisional di Mesir dan India.(republika.co.id)
Referensi Lainnya, klik: https://www.jabarnews.com








