Moeslim.id | Penyebab bencana banjir dan tanah longsor di kawasan Sumatra yang telah mengakibatkan korban jiwa lebih dari 1.000 dan 600 orang hilang itu harus diusut tuntas hingga ke akar-akarnya.
“Kementrian terkait termasuk Kapolri kita dorong segera bertindak agar para korban bencana di Sumatra ini merasakan adanya kehadiran dan perlindungan dari negara,” ujar Wasekjen MUI Bidang Bencana, KH Maboer MS kepada pers di posko pengungsian Kapalo Koto, Pauh, Kota Padang, Jum’at (5/12/2025).
Seperti diketahui, penyebab bencana banjir dan longgor di Sumatra Barat, Sumatra Utara dan Aceh yang menyebabkan 1.000 lebih warga tewas serta lebih dari 600 orang hilang itu akibat pembalakan hutan dan tambang.
Diduga terdapat 8-20 perusahaan yang beroperasi di sepanjang kawan hutan Aceh hingga Sumatra Barat. Melihat tingkat kerusakan alam yang begitu parah serta jumlah korban jiwa yang cukup besar.
“Presiden Prabowo baiknya segera perintahkan kapolri untuk bertindak. Oleh karena itu musibah ekologi ini harus jadi alarm merah dan harus mendapatkan atensi serius bagi pemerintah, jangan malah sebaliknya. Kasus kriminalisasi aktifis lingkungan sudah berulangkali terjadi, termasuk yang terakhir di Semarang,” tandas Wasekjen.









