
“Ayo sama-sama kita bangun kesepakatan berbangsa dan bernegara. Bebas memilih agama, disaat bersamaan, kita dijamin negara untuk menjalankan keyakinan dan ajaran agama kita masing-masing,” tutupnya.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Medistra Dr Agung Budisatria menyampaikan permohonan maaf atas beredarnya kabar tersebut.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat isu diskriminasi yang dialami oleh salah seorang kandidat tenaga kesehatan dalam proses rekrutmen,” kata Agung dalam keterangannya.
Agung menambahkan, hal tersebut kini tengah dalam penanganan manajemen Rumah Sakit Medistra. Rumah Sakit Medistra inklusif dan terbuka bagi siapa saja yang mau bekerja sama untuk menghadirkan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.
Lebih lanjut, Agung menyampaikan, ke depan pihaknya akan terus melakukan proses kontrol ketat terhadap proses rekrutmen ataupun komunikasi. Sehingga pesan yang kami sampaikan dapat dipahami dengan baik oleh semua pihak.(*)