Faidah: Macam-macan jenis tidur ada tujuh;
- Tidur Lalai.
- Tidur Celaka.
- Tidur Laknat.
- Tidur Siksa.
- Tidur istirahat.
- Tidur Rahmat.
- Tidur Rugi.
أَمَّا نَوْمُ الْغَفْلَةِ فَالنَّوْمُ فِي مَجْلِسِ الذِّكْرِ وَنَوْمُ الشَّقَاوَةِ النَّوْمُ فِي وَقْتِ الصَّلَاةِ وَنَوْمُ اللَّعْنَةِ النَّوْمُ فِي وَقْتِ الصُّبْحِ وَنَوْمُ الْعُقُوبَةِ النَّوْمُ بَعْدَ الْفَجْرِ وَنَوْمُ الرَّاحَةِ النَّوْمُ قَبْلَ الظُّهْرِ وَنَوْمُ الرَّحْمَةِ النَّوْمُ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَنَوْمُ الْحَسَرَاتِ النَّوْمُ فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ
- Adapun tidur lalai adalah tidur di majelis zikir/ilmu.
- Tidur Celaka adalah tidur diwaktu shalat.
- Tidur Laknat adalah tidur diwaktu subuh.
- Tidur Siksa adalah tidur sesudah fajar.
- Tidur istirahat adalah tidur sebelum dhuhur (Qailullah).
- Tidur Rahmat adalah tidur setelah Isya.
- Tidur Rugi adalah tidur di malam Jum’at.
Oleh karena itu pakailah adab tidur sebagaimana yang diajarkan oleh Rosulullah dan di contohkan oleh para ulama. Agar kita mendapatkan manfaat lahir, batin, dunia dan akhirat dari tidur yang kita lakukan.
Sayidina Ibnu Mas’ud r.a berkata: “Saya tidur dan saya juga sholat malam, saya berharap pahala dari tidurku sebagaimana saya berharap pahala dari sholatku.”
Imam Ibnu hajar menjelaskan bahwa maksud dari kalam sayidina Ibnu Mas’ud adalah “beliau mencari pahala dalam tidur beliau; karena jika istirahat diniatkan untuk membantu (semangat) ibadah, maka bisa bernilai pahala”.
Wallahu ‘alam bis showab.
Penulis: Ustadz A.S. Sopian Hamid
