Ornamen Arab di Masjid Terbesar Xining Dikabarkan Dilucuti

Masjid terbesar Xining di Tiongkok. (Foto: Scroll.in)

David menganggap bahwa perombakan masjid disebabkan sinisme terhadap Islam yang semakin meningkat. Bahkan dalam pidato internal partai berkuasa, China telah menyamakan Islam dengan “virus”. “Mentalitas inilah yang mendorong rezim untuk membatasi arsitektur Islam yang terang-terangan di ruang publik,” kata David. 

Masjid Nanguan di Yinchuan mengalami transformasi serupa pada tahun 2020. Kabupaten Otonom Linxia Hui di Gansu menghapus pengeras suara, biasanya digunakan untuk menyiarkan azan, dan tanda-tanda Arab dari masjid pada Juni 2018.

Baca Juga:  Delapan Aktris Cantik Bollywood Ini Ternyata Beragama Islam

Pada bulan Desember tahun yang sama, tiga masjid di Yunnan dihancurkan, telah dinyatakan sebagai “bangunan ilegal yang tidak terdaftar”. Bahkan toko-toko dan restoran-restoran telah memasang tulisan Arab dirusak paksa. 

Xining adalah rumah bagi bisnis, restoran, dan sumber daya budaya yang tak terhitung jumlahnya. Masjid di wilayah ini menyediakan kelas-kelas dalam bahasa Arab dan banyak menggelar sumbangan untuk proyek-proyek amal.

Sebagai tempat ibadah, Dongguan adalah satu-satunya masjid Yihewani di Xining yang menyelenggarakan salat Jumat, sebanyak 70.000 orang hadir setiap pekan. Selama Ramadhan, lebih dari 200.000 orang mungkin berkumpul untuk sholat, dengan perayaan Idul Fitri yang menarik sebanyak 300.000 orang.