Review Soal Ujian Akhir Pendidikan Diniyah Formal 2025

Review soal ujian akhir Pendidikan Diniyah Formal 2025. (Foto: Kemenag)

“Istilah-istilah yang mungkin digunakan harus universal, jangan terlalu khusus untuk wilayah tertentu. Tujuannya supaya soal lebih mudah dipahami oleh santri di berbagai daerah,” jelas Faried.

Faried menambahkan bahwa Kementerian Agama berkomitmen terus mengembangkan pendidikan diniyah formal melalui penyusunan dan evaluasi soal imtihan wathani ini agar sesuai dengan visi dan misi Asta Cita (menyelaraskan kehidupan yang harmonis dan toleran).

Hal senada disampaikan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Basnang Said. Menurutnya, soal ujian akhir PDF ini disusun secara khusus karena berbeda dengan ujian nasional pada lembaga pendidikan lainnya.

Baca Juga:  Maraknya Bunuh Diri di Indonesia, Ini Kata KPRK MUI

“Soal imtihan wathani merupakan ciri khas pesantren formal, yang berbeda dengan asesmen nasional atau ujian nasional. Selain karena keilmuannya berbasis kitab kuning, juga model evaluasi pembelajaran PDF ini,” ujarnya.

Kasubdit Pendidikan Diniyah dan Ma’had Aly, Mahrus eL-Mawa, menambahkan, ujian akhir PDF berstandar nasional pada 2025 akan diikuti 11.076 santri dari 138 lembaga pendidikan diniyah formal di berbagai daerah.