
“Sejalan dengan Muktamar STII ke-VI yang mengangkat tema mendorong industri pertanian 5.0 untuk ketahanan pangan 2025. Ini seiring dengan program Presiden RI Prabowo Subianto dalam menunjang ketahanan pangan di Indonesia,” kata Hilman.
Hilman Ismail Metareum juga menyampaikan bahwa STII sudah banyak melaksanakan kegiatan dan program yang menyentuh pertanian di lingkungan Pesantren. Selain itu, ada juga konsolidasi Capacity Building bagi generasi muda. Karena, banyak anak muda tidak lagi turun ke sawah.
“Saat ini kita di STII fokus dan membulatkan tekad dalam program pertanian Pesantren. Ada program deplot di Cianyar, Banten. Ini pertanian yang dapat menghasilkan Gabah sebanyak 16 Ton perhektar, masa tanam 75-100 hari, dan beras premium,” kata Hilman.
Selain itu, lanjut Hilman Ismail Metareum,ada juga pertanian kedelai. Tanaman ini tingginya bisa mencapai 6 Meter. STII terus mendukung Program Presiden Prabowo Subianto dalam menunjang pertanian seperti Padi, Kedelai, Jagung (bahan pakan ternak).
“Kita juga ada pengolahan Mikrobagoogle, pabriknya ada di Serang. Dan terkait ketahanan pangan yang fokusnya di beras. Kita menggunakan konsep Intensifikasi (teknologi), dan ekstensifikasi (memaksimalkan lahan),” tegas Hilman.(*)