MOESLIM.ID | Diantara bentuk kesusahan dan derita yang dirasa berat yaitu kehilangan orang yang tercinta, sehingga seseorang membutuhkan sesuatu yang bisa mengokohkan jiwanya.
Sebagian orang, saat mendapatkan kesusahan, dia terlalu berkeluh-kesah hingga melewati batas, seolah-olah dia tidak mengetahui bahwa itulah dunia. Bukankah orang sehat hanya menanti sakit?.
Marilah kita perhatikan beberapa ponit di bawah ini semoga bisa menghilangkan atau meredakan kesusahan yang ada;
Pertama, Seseorang harus mengetahui bahwa semua kejadian telah ditakdirkan dan tertulis dalam kitab Lauhul Mahfuzh.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. (QS. Al Hadid: 22)
Kemudian Allâh Azza wa Jalla menyebutkan hikmahnya :
لِّكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَآ اٰتٰىكُمْ ۗوَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۙ
“(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa Allâh berikan kepadamu. Dan Allâh tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri“, (QS. Al Hadid: 23)