
Kedua, shalat dua raka’at lalu salam, kemudian dilanjutkan satu raka’at salam.
Dalilnya adalah hadits dari sahabat Abdullah Ibnu Umar radhiyallahu anhuma,
أنه كان يفصل بين شفعه ووتره بتسليمة ، وأخبر أن النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كان يفعل ذلك .
“Bahwa Ibnu Umar memisahkan shalat witir antara genap (2 raka’at) dan ganjilnya (1 raka’at), dengan salam. Kemudian beliau mengabarkan bahwa Nabi shalallahu alaihi wasallam melakukan witir seperti itu.” (HR. Ibnu Hibban. Dalam kitab Fathul Bari)
Wallahu A’lam. Semoga bermanfaat.(konsultasisyariah.com)
Referensi Lainnya, klik: https://www.jabarnews.com