MOESLIM.ID | Berbakti kepada kedua orang tua merupakan sifat yang dimiliki para nabi dan orang-orang shaleh terdahulu. Semua nabi berbakti kepada kedua orang tua mereka dan ini menunjukkan bahwa berbakti kepada orang tua adalah syariat yang umum.
Setiap nabi dan rasul yang diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala ke muka bumi selain diperintahkan untuk menyeru umatnya agar berbakti kepada Allah, metauhidkan Allah dan menjauhkan segala macam perbuatan syirik juga diperintahkan untuk menyeru umatnya agar berbakti kepada kedua orang tuanya.
Dalam Al Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan bahwa nabi Isa Alaihissalam bin Maryam adalah anak yang berbakti kepada ibunya.
وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا
“Dan Allah memerintahkan aku berbakti kepada ibuku dan tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka”. (QS. Maryam: 32)
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman tentang nabi Ibrahim Alaihissalam dalam ayat-Nya;
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
“Wahai Rabb kami, berikanlah ampunan untukku dan kedua orang tuaku. Dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab”. (QS. Ibrahim: 41)
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman tentang do’a Nabi Nuh Alaihissalam untuk kedua orang tuanya;
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلَا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلَّا تَبَارًا
“Ya Rabbku!. Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan”. (QS. Nuh: 28)









