Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda;
يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللهِ، فَإِنِّي أَتُوبُ، فِي الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ
“Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah dan beristighfarlah, karena sesungguhnya aku bertaubat setiap hari seratus kali”. (HR Muslim)
Hadits diatas ini memanggil seluruh manusia karena untuk membuka pintu dihadapan kaum musyrikin dan kafir untuk bertaubat dan kembali kepada fitrah mereka yang asli dan Islam menghapus yang sebelumnya.
Taubat sendiri memiliki tiga derajat tingkatan, yaitu;
- Orang yang kembali dari kemaksiatan karena takut adzab Allah dinamakan Ta’ib (orang yang bertaubat).
- Orang yang kembali dari kemaksiatan karena malu dari Allah dinamakan Munib (Inabah)
- Orang yang kembali karena pengagungan Allah dinamakan Awab. Ketiga derajat ini diterima disisi Allah Azza wa Jalla.
Taubat dan istighfar termasuk amal shalih. Taubat tidak sempurna kecuali dengan istighfar. Karena istighfar adalah buahnya taubat atau jalan menuju taubat hingga taubat menjadi taubatan nashuha.(*)
