
Begitu pun di akhir tahiyyat dalam shalat. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda ketika mengajarkan tahiyyat kepada Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu;
ثُمَّ يَتَخَيَّرُ مِنْ الدُّعَاءِ أَعْجَبَهُ إِلَيْهِ فَيَدْعُو
“Kemudian ia bisa memilih doa yang paling berkesan baginya, lalu ia berdoa (dengannya)”. (HR. Bukhari)
Doa ini mencakup shalat yang lima waktu, yang disyariatkan bagi seorang mu’min adalah agar berdoa dalam shalatnya, saat sujudnya, saat duduk antara dua sujud, dan di penghujung tahiyyat.
Pada waktu sujud membaca doa yang mudah baginya, demikian pula di penghujung tahiyyat. Di antara doa yang dibaca Nabi Shallallahu alaihi wasallam dalam sujud yaitu;
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لي ذَنْبِي كُلَّهُ : دِقَّهُ وَجِلَّهُ ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ ، وَعَلاَنِيَتَهُ وَسِرَّهُ
“Ya Allah, ampunilah dosaku semuanya, baik dosa yang kecil-kecil maupun yang besar, baik dosa yang di awal-awal maupun di akhir, dosa yang dilakukan dengan terang-terangan maupun yang sembunyi-sembunyi”. (HR. Muslim, Abu Daud0
Doa yang lainnya yaitu;
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ, وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ridha-Mu dan Surga, dan aku berlindung kepada-Mu dari murka-Mu dan neraka”.(*)








