
Apabila Allah Subhanahu wa Ta’ala menimpakan hukuman-Nya kepada seseorang, berarti ia tidak bisa mengelak dari bencana itu dan tidak ada seorangpun yang bisa menolaknya.
Adapun bila seorang hamba menyadari kenikmatan yang dia rasakan telah hilang secara bertahap dan berangsur-angsur berubah menjadi siksa, maka hamba tersebut mempunyai kesempatan untuk segera mengintrospeksi diri dan memperbaiki hubungannya dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ini adalah bentuk kelembutan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap seorang hamba, agar ia mau bertaubat dan kembali kepada-Nya.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam meminta perlindungan kepada Allah dari semua kemurkaan-Nya, karena bila Allah telah murka kepada seorang hamba, maka sungguh ia akan binasa dan merugi, meskipun murka ini hanya dalam hal yang kecil sekalipun dan karena sebab yang paling remeh.(*)