
Hadits ini menjelaskan keterkaitan antara perbuatan dosa dengan amar ma’ruf nahi mungkar. Ketika amar ma’ruf nahi mungkar sudah ditinggalkan, maka ini menjadi tanda kebinasaan suatu kaum.
Al Walad Ath Tharthusi rahimahullah berkata; “Sampai sekarang masih terdengar orang-orang berkata, ‘amalan-amalan kalian adalah pekerja-pekerja kalian’, sebagaimana kalian sekarang ini; maka seperti itulah kalian akan dipimpin”.
Abdul Malik bin Marwan berkata, “Wahai, rakyatku!. Bersikap adillah kepada kami!. (Bagaimana mungkin) kalian menginginkan dari diri-diri kami seperti yang dijalankan oleh Abu Bakar dan Umar, sedangkan kalian tidak mengerjakan seperti apa-apa yang mereka amalkan?”. (Siraj Al Muluk hal. 100-101)
Dengan demikian, bahwa keshalihan dan keadilan pemimpin tergantung pada keshalihan dan keadilan rakyatnya, maka tidak ada jalan lain untuk mewujudkannya kecuali dengan melakukan perubahan terhadap diri mereka sendiri.(*)