MOESLIM.ID | Seorang Muslim berkeyakinan bahwa mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah bagian dan cabang penting dari iman. Mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah bukti nyata atas kesempurnaan iman seorang mu’min dan lemahnya kecintaan kepada Allah menjadi bukti kelemahan imannya.
Apakah ada yang lebih pantas dicintai lebih dari Allah?. Jawabnya adalah tidak ada. Semua yang kita cintai mengharuskan Allah lebih kita cintai darinya, karena kalau kita mencintai orang tua.
Semua yang kita cintai, hormati dan agungkan di dunia ini, semuanya karena kemurahan dan kedermawanan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu wajib menjadikan kecintaan kepada Allah melebihi kecintaan kepada selain-Nya.
Demikianlah keadaan kaum Mu’min yang Allah Subhanahu wa Ta’ala puji dalam firman-Nya:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapan orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah”. (QS. Al Baqarah: 165)
Namun, yang lebih hebat dan penting lagi adalah bagaimana kita dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan sekedar mencintai Allah saja. Kalau demikian, seorang akan berusaha mencapai dan mendapat kecintaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.