
Kesenangan hati yang disebutkan dalam hadits diatas lebih dari sekedar kecintaan, karena tidak semua hal yang dicintai menjadi kesenangan hati. Tetapi kesenangan hati terwujud pada yang kecintaannya yang paling tinggi, yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Orang yang cinta kepada Allah, kesenangan hatinya terdapat dalam shalat. Adapun orang yang lalai dan berpaling, maka dia tidak merasakan kenikmatan tersebut, bahkan shalat merupakan hal yang besar dan berat baginya.(*)








