Merayakan Idul Adha Dengan Sunnah yang Disyariatkan

MOESLIM.ID | Idul Adha merupakan hari besar bagi umat Islam, pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim yang bersedia untuk mengorbankan putranya Ismail untuk Allah, kemudian sembelihan itu digantikan oleh-Nya dengan domba.

Pada hari raya ini, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan melakukan salat Id bersama-sama di tanah lapang atau di masjid, seperti ketika merayakan Idulfitri. Setelah shalat, dilakukan penyembelihan hewan kurban, untuk memperingati perintah Allah kepada Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya.

Berikut ini beberapa sunnah yang disyariatkan dalam Islam:

1. Mandi Besar

Terdapat riwayat shahih dari shahabat tentang perkara ini. Seseorang bertanya kepada Ali radhiallahu anhu tentang mandi, maka beliau berkata, ‘Mandilah setiap hari jika anda suka.’ Orang itu berkata, ‘Tidak, yang ku maksud adalah mandi yang khusus,’ Maka dia berkata, ‘Mandi pada hari Jum’at, hari Arafah, hari Nahr (Idul Adha) dan Hari Fitr (Idul Fitri).” (HR. Syafi’i dalam musnadnya hal. 385)

Baca Juga:  Ormas Islam Malaysia Serukan Transisi Damai di Afghanistan

2. Memakai Pakaian Baru

Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma berkata:

أَخَذَ عُمَرُ رضي الله عنه جُبَّةً مِنْ إِسْتَبْرَقٍ تُبَاعُ فِي السُّوقِ فَأَخَذَهَا فَأَتَى بِهَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، ابْتَعْ هَذِهِ تَجَمَّلْ بِهَا لِلْعِيدِ وَالْوُفُودِ ، فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (إِنَّمَا هَذِهِ لِبَاسُ مَنْ لَا خَلَاقَ لَهُ) رواه البخاري (906) ومسلم (2068)

Umar Radhiallahu anhu mengambil sebuah jubah dari sutera yang dijual di pasar, lalu dia mendatangi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, kemudian berkata, ‘Wahai Rasulullah, belilah ini dan berhiaslah dengannya untuk Hari Raya dan menyambut tamu.’ Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya ini adalah pakaian orang yang tidak mendapatkan bagian (di hari kiamat)”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca Juga:  Tips Menghindari Sifat Iri, Dengki dan Hasad

3. Mengenakan Wewangian

Terdapat riwayat shahih dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma bahwa beliau mengenakan wewangian pada hari Idul Fitri. Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, Malik berkata, ‘Aku mendengar para ulama menyatakan disunnahkan berhias dan mengenakan wewangian pada setiap Id, dan Imam Syafi’i menyatakannya sunnah.’ (Fathul Bari, Ibnu Rajab, 6/78)

Berhias dan mengenakan bagi wanita berlaku bagi mereka yang berdia di rumahnya di depan suami mereka, atau para wanita atau para mahramnya.

4. Perbanyak Takbir

Disunnahkan bertakbir pada hari Idul Fitri sejak hilal terlihat, berdasarkan firman Allah subhanahu wa Ta’ala,

وَلِتُكْمِلُواْ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبّرُواْ اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ (سورة البقرة: 185)

“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al Baqarah: 185)

Baca Juga:  Cara Membedakan Makeup Halal dan Non-Halal

Mencukupkan bilangan terwujud dengan sempurna dan berakhirnya puasa, yaitu ketika imam keluar untuk khutbah. Sedangkan dalam Idul Adha, takbir dimulai sejak pagi hari Arafah hinggga akhir hari Tasyriq, yaitu tanggal tiga belas Dzulhijjah.

5. Menyembelih Qurban

Dalil yang menunjukkan disyariatkannya menyembelih hewan qurban adalah Al Qur’an, As Sunnah, dan kesepakatan para ulama.

Adapun dari Al Qur’an, di antaranya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

“Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan sembelihlah hewan qurban.” (QS. Al Kautsar: 2)

Menurut sebagian ahli tafsir seperti Ikrimah, Mujahid, Qatadah, Atha, dan yang lainnya,  dalam ayat di atas adalah menyembelih hewan qurban.

Demikian hal yang disunnahkan ketika merayakan Idul Adha. Semoga Allah memberi pahala kepada kita semua.(bbs)

Referensi Lainnya, klik: https://www.jabarnews.com