Memilih teman bergaul yang baik dan shalih adalah sesuatu yang tak bisa dianggap remeh. Karena itu, Islam mengajarkan agar tidak salah dalam memilih teman bergaul.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda;
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman”. (HR. Abu Dâwud no. 4833 dan At Tirmidzi no. 2378)
Sudah barang tentu, seorang teman memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap temannya. Teman bisa mempengaruhi agama, pandangan hidup, kebiasaan dan sifat-sifat seseorang.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda;
الْفَخْرُ وَالْخُيَلاَءُ فِي الْفَدَّادِينَ أَهْلِ الْوَبَرِ وَالسَّكِينَةُ فِي أَهْلِ الْغَنَمِ
“Kesombongan dan keangkuhan terdapat pada orang-orang yang meninggikan suara di kalangan pengembala unta. Dan ketenangan terdapat pada pengembala kambing”. (HR. Bukhari no. 3499 dan Muslim no. 187)
Syaikh Abdul Muhsin Al Qasim berkata; “Sifat manusia adalah cepat terpengaruh dengan teman pergaulannya. Manusia saja bisa terpengaruh bahkan dengan seekor binatang ternak”.
