MOESLIM.ID | Diantara aqidah Ahlu Sunnah wal Jama’ah yang sangat prinsipil adalah mengimani adanya takdir dan ketentuan (qodho). Dimana keimanan terhadap takdir merupakan bagian dari rukun iman yang keenam dari rukun-rukun iman yang ada.
Hal itu, sebagaimana dijelaskan dalam potongan haditsnya Jibril alaihi sallam yang dikeluarkan oleh Imam Muslim. Bahwa Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam bersabda:
وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
“Engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk“. (HR. Muslim no: 8)
Sedang didalam al Qur’an sendiri Allah ta’ala juga telah menjelaskan tentang masalah takdir ini sebagaimana disebutkan dalam salah satu firman-Nya:
مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٖ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَا فِيٓ أَنفُسِكُمۡ إِلَّا فِي كِتَٰبٖ مِّن قَبۡلِ أَن نَّبۡرَأَهَآۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٞ – لِّكَيۡلَا تَأۡسَوۡاْ عَلَىٰ مَا فَاتَكُمۡ وَلَا تَفۡرَحُواْ بِمَآ ءَاتَىٰكُمۡۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٖ فَخُورٍ
“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan bersedih terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri”. (QS. Al Hadid: 22-23)
Diantara hikmah dan faidah dari beriman terhadap Qodho dan Qodar;
1. Ridho serta yakin dengan balasan yang didapat
Dimana Allah ta’ala menjelaskan dalam sebuah firman-Nya:
مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِۗ وَمَن يُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ يَهۡدِ قَلۡبَهُۥۚ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٞ
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu”. (QS. At Taghaabun: 11)