
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menyebutkan “Ada seseorang yang melakukan perjalanan panjang dalam keadaan dirinya kusut dan kotor, dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa: “Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku,” namun makanannya haram, minumannya haram dan pakaiannya haram dan kenyang dengan sesuatu yang haram, lalu bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?”. (HR. Muslim: 1015)
Ini adalah sebuah peringatan keras serta ancaman yang berat bagi orang yang tidak mau mempedulikan darimana ia mendapatkan rezekinya, apakah itu halal atau haram.
Masih banyak orang yang bermuamalah dengan jalan yang haram, dan tidak jarang hanya demi sedikit harta, kemudian rela mencarinya dengan melanggar batasan-batasan Allah.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam;
يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِي الْمَرْءُ مَا أَخَذَ مِنْهُ أَمِنَ الْحَلاَلِ أَمْ مِنْ الْحَرَامِ
“Akan datang kepada manusia suatu zaman, yaitu seseorang tidak lagi memperdulikan dari mana ia mengambil hartanya, apakah dari jalan yang halal ataukah dari jalan yang haram“. (HR. Bukhari)
Saat ini, banyak sekali orang yang berjual beli dengan sistim riba, ataupun utang-piutang dengan sistim riba. Apabila masih melakukan perbuatan tersebut, sesungguhnya hanya dosa serta kehinaan yang akan didapatkan.(*)








