
Dan bukan termasuk taubat jika seseorang hanya berkata bahwa dia telah bertaubat namun perilakunya masih meremehkan kemaksiatan, dan tidak termasuk taubat orang yang hanya berkata taubat kepada Allah namun dirinya masih tetap kembali kepada perbuatan maksiat dan menyalahi perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Bertaubatlah kepada Allah sebelum pintu taubat tertutup, sesungguhnya Allah masih menerima taubat seseorang selama nyawanya belum sampai ke tenggorokan, namun apabila ruh sudah sampai di tenggorokan maka taubat tidak lagi diterima.
Bersegeralah bertaubat kepada Allah, sebab kita tidak mengetahui kapankah mati menjemput kita dan kita juga tidak mengetahui kapan ajal akan mendatangi kita.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
قال الله تعالى: أَفَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَن يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا بَيَاتا وَهُمْ نَائِمُونَ * أَوَ أَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَن يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ * أَفَأَمِنُواْ مَكْرَ اللهِ فَلاَ يَأْمَنُ مَكْرَ اللهِ إِلاَّ الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ
“Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur?. Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu mata hari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain?. Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi”. (QS. Al A’raf: 97-99)
Bertaqwalah kepada Allah, perbaikilah kerusakan amal dan hati kita, niscaya Allah memperbaiki keadaan kita semua.
Sayangilah orang-orang yang lemah niscaya Allah mengangkat derajat kita, hiburlah orang yang fakir dan miskin niscaya Allah meluaskan rizki kita, cegahlah perbuatan maksiat orang-orang yang bodoh niscaya Allah memberikan keberkahan pada amal kita semua.(*)








