
Berikut lima tips meraih pahala Lailatul Qadar yang dahsyat;
Pertama, Kebiasaan Rasulullah sallallahu alaihi wasallam adalah bersemangat pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, melebihi selainnya, baik dengan shalat, bacaan Al Qur’an, maupun berdoa.
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu anha:
كَانَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ أَحْيَا اللَّيْلَ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَر. (ولأحمد ومسلم) كَانَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ ، مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ
“Apabila memasuki sepuluh malam akhir, biasanya beliau (Rasulullah sallallahu ‘alahi wa sallam) menghidupkan malam, membangunkan keluarganya serta mengencangkan kainnya (meninggalkan jimak dan semangat beribadah).” Dalam riwayat Ahmad dan Muslim: “Beliau bersungguh-sungguh pada sepuluh malam akhir tidak seperti malam selainnya.” (HR. Bukhari: 2024 dan Muslim: 1174)
Kedua, Rasulullah sallallahu alaihi wasallam menganjurkan qiyam (shalat) pada Lailatul Qadar dalam keadaan iman dan penuh harap.
Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda;
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berdiri (menunaikan shalat) pada Lailatul Qadar dengan iman dan berharap (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari: 1901)
Hadits ini menunjukkan disyariatkannya menghidupkan Lailatul Qadar dengan shalat.








