Hati selalu tergantung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, bersandar kepada-Nya, merasa tenang dengan-Nya dan percaya dengan pengaturan-Nya.
Tawakal adalah kemantapan di atas tauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan hati. Apabila di dalam hati masih ada noda kesyirikan maka tawakkalnya masih rusak dan bila seseorang sudah memurnikan tauhidnya maka tawakkalnya menjadi benar.
Ridha kepada ketentuan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan ridha dengan apa yang diperbuat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Tawakal merupakan asas dari seluruh keimanan dan kebaikan. Asas dari seluruh amalan Islam. Urgensinya ibarat sebuah jasad dengan kepalanya.
Sebagaimana kepala tidak akan tegak kecuali dengan badan, demikian pula keimanan, kedudukan dan amalannya tidak akan tegak kecuali dengan tawakal.(*)
