Dari 2010 hingga 2012, ia mengunjungi India, Pakistan, Malaysia, dan Inggris. Salah satu aktivitasnya adalah menjadi tuan rumah seminar di Higher Institute for Advanced Islamic Studies di Malaysia pada tahun 2011, di mana ia berbicara tentang peradaban Islam dengan latar belakang tantangan modern.
Ia diangkat menjadi kepala “Kepresidenan Dua Masjid Suci dengan pangkat menteri” berdasarkan dekrit kerajaan pada 8 Mei 2012. Ia juga anggota Akademi Bahasa Arab di Mekah.
Dalam khotbahnya pada 13 November 2006, Al Sudais berkhotbah bahwa kekeringan yang sedang terjadi disebabkan oleh maraknya dosa di masyarakat Saudi dan perilaku perempuan di kerajaan yang disinyalir “membuka cadar, bergaul dengan laki-laki, dan bersikap acuh tak acuh ke jilbab”.
Pada tahun 2007, Sudais berdoa kepada Tuhan untuk “memusnahkan” kaum Yahudi yang diklaim hendak merobohkan masjid Al Aqsa dan membangun kuil mereka di atas reruntuhannya.
Pada tanggal 31 Maret 2015, rekaman audio Al Sudais diedarkan secara online, disertai foto dengan tulisan “Imam masjid agung di Mekah menyerukan perang habis-habisan melawan Syiah”. Dalam rekaman tersebut Al Sudais menyerukan perang habis-habisan melawan Syiah.(*)
