
Satu tahun setelah lulus, gurunya Huzur Hafiz e millat memanggilnya kembali ke Mubarakpur dan menyuruhnya duduk di kelas tempat dia mengajar Bukhari Shareef, setelah 3 pelajaran Huzur Hafiz e millat memberitahunya bagaimana Anda harus mengajar Bukhari.
Ini merupakan kabar gembira bagi seorang ulama muda yang kelak engkau akan menjadi Syekh Al Hadits dan akan mengajar Bukhari. Tak lama kemudian ia diberi gelar “Muhaddith e-Kabeer” yang artinya “Muhaddith Agung”.
Saking hebatnya beliau dalam bidang Fiqih, beliau diberi gelar “Mumtaaz Al Fuqha” yang berarti “Yang Unik dari Segala Ahli Hukum”.
Zia Al Mustafa telah menulis ribuan Fatwa yang sedang dalam proses penyusunan. Lebih dari 50 tahun terus-menerus menulis Fatwa, Allah tahu berapa jumlahnya. Melayani umat Islam sebagai Mufti adalah cara terbaik bekerja untuk Dien menurut Ulama.
Zia Al Mustafa, saat ini adalah ketua dewan Shar’i India. Dia memimpin Seminar Fiqih di Bareily. Ia sedang menulis Syarah Tirmizi Shareef yang belum pernah ditulis oleh ulama Sunni kita.