
“(Bar-bar) bukanlah tempat yang harus kita larang. Mereka (non-Muslim) tidak boleh dipaksakan untuk hidup di bawah aturan yang sama dengan kami (muslim),” katanya.
Salah satu isu lain yang bisa menimbulkan konflik ialah terkait dengan LGBTQ+. Sebelumnya, Komisi Seni dan Budaya Hamtramck pernah mengusulkan untuk mengibarkan bendera kebanggaan gay di luar Balai Kota pada musim panas lalu.
Enam tahun lalu, ketika menjadi kota Amerika pertama yang memilih pemerintahan mayoritas Muslim, pers dari seluruh dunia turun ke Hamtramck.
Beberapa laporan media pada saat itu melukiskan gambaran kota yang “tegang” dengan masuknya umat Islam. Seorang pembawa acara TV nasional bertanya apakah Majewski takut menjadi wali kota.
Bahkan ada spekulasi dari beberapa orang bahwa dewan kota yang dikontrol Muslim mungkin akan memberlakukan hukum Syariah.(*)