
Ia dipuji karena memberikan bukti bahwa gurun bukanlah buatan manusia, melainkan akibat variasi iklim yang besar. Penelitiannya mengungkap banyak sungai dan aliran sungai yang terkubur pasir di Sahara berdasarkan interpretasi gambar radar.
El Baz menarik minat para sarjana Alkitab di seluruh dunia dengan pengumumannya tentang paleo-drainase dari Semenanjung Arab ke Teluk Persia. Gagasan bahwa suatu sungai pernah mengalir melintasi gurun Arab, dan entah bagaimana terhubung dengan Sungai Tigris dan/atau Efrat, mendapatkan buktinya dari kumpulan data satelit, terutama dari citra radar yang diambil selama misi Pesawat Ulang-alik Endeavour tahun 1994.
Ia menyebutnya Sungai Kuwait, yang lebih populer dengan nama Wadi Al Batin, perpanjangan dari Wadi Al Rummah. Sistem sungai Wadi Al Batin bertanggung jawab atas pengendapan Formasi Dib DiBa (mirip dengan endapan kipas aluvial, baik secara morfologi maupun sedimentologi). Sistem sungai ini mungkin aktif pada 2500-3000 SM.
Dalam film dokumenter National Geographic tahun 2002, El Baz mengusulkan sumber baru untuk bentuk Piramida di Giza. El Baz percaya bahwa orang Mesir kuno memilih untuk menguburkan jenazah mereka di bangunan berbentuk piramida karena mereka tahu dari kehidupan nomaden sebelumnya bahwa bentang alam piramida yang monumental, yang banyak terdapat di Gurun Barat Mesir, menghindari erosi.(*)