Gibran Rakabuming Raka

Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Net)

Pada Juli 2019, Gibran dinobatkan sebagai calon favorit Pemilihan umum Wali Kota Surakarta 2020, posisi ayahnya sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta dan kemudian Presiden Indonesia, menurut survei Universitas Slamet Riyadi yang berbasis di sana.

Ketika Gibran mendaftarkan diri sebagai bakal calon walikota Surakarta dari PDI-P untuk pemilihan Wali Kota Surakarta periode 2020-2025, ia segera mendapat kritik dari pengamat tentang tuduhan praktik politik dinasti dalam keluarga Joko Widodo yang pada saat itu masih menjabat sebagai Presiden. Sementara, Gibran sendiri pernah menolak keberadaan dinasti politik di Indonesia.

Baca Juga:  Mustafa Ceric

Selain itu, sejak awal terdapat peraturan pemilu yang menghambat pencalonan Gibran sebagai kepala daerah. Isu mengenai politik dinasti yang dilakukan oleh keluarga Joko Widodo semakin dibahas oleh publik tatkala Gibran ditetapkan sebagai cawapres mendampingi Prabowo pada Oktober 2023.

Meskipun begitu, beberapa pengamat menegaskan bahwa hal tersebut tidak dapat disebut sebagai politik dinasti karena keputusan akhir tetap berada di tangan rakyat. Jokowi sendiri dalam sebuah wawancara menyatakan bahwa hasil dari pemilihan umum tersebut “yang menentukan [hasilnya adalah] rakyat, bukan elite, [dan] bukan partai”.

Baca Juga:  Warith Deen Mohammed

Pada pemilihan umum Presiden Indonesia 2024, ia dipilih sebagai Calon Wakil Presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto dari Koalisi Indonesia Maju.(*)