MOESLIM.ID | Hanan Al Hroub adalah seorang guru Palestina yang pada tahun 2016 menjadi pemenang kedua Global Teacher Prize, yang mengkhususkan diri dalam mendukung anak-anak yang mengalami trauma akibat kekerasan.
Dia dibesarkan di kamp pengungsi Palestina Dheisheh dekat Betlehem, di mana dia mengalami dan melihat tindakan kekerasan, dan anak-anaknya sendiri trauma dengan insiden penembakan di mana suaminya ditembak di dalam mobilnya di pos pemeriksaan tentara zionis.
Dia sedang belajar bahasa Inggris di universitas dan ingin menjadi penerjemah. Dia memutuskan untuk bekerja di bidang pendidikan setelah anak kembarnya yang berusia 9 tahun, dan putranya yang berusia 6 tahun ditembak oleh tentara zionis pada bulan Oktober di awal Intifada Al Aqsa.
Dia mengajar anak-anak Palestina di kamp pengungsi, dan slogannya adalah “Tidak untuk Kekerasan”. Dia menggunakan pendekatan khusus yang dia kembangkan sendiri, yaitu menggunakan permainan yang bertujuan untuk menyelesaikan kekerasan dan ketegangan.
Caranya dirinci dalam bukunya We Play and Learn. Dia mengatakan bahwa ketika dia mulai mengajar, “kekerasan yang dilihat anak-anak di jalanan, mereka bawa ke dalam kelas,” namun setelah beberapa bulan, perilaku dan sikap mereka meningkat secara dramatis.