
Sindi melanjutkan untuk mendapatkan gelar Ph.D. di bidang bioteknologi dari Newnham College, Cambridge pada tahun 2001; dia adalah wanita Saudi pertama yang diterima di Universitas Cambridge di bidang bioteknologi, dan wanita pertama dari negara- negara Arab di Teluk Persia yang menyelesaikan gelar doktor di bidang bioteknologi.
Hayat Sindi adalah peneliti tamu di Universitas Harvard, karena itu, dia sering bepergian antara Jeddah, Boston dan Cambridge, Massachusetts. Pekerjaan laboratorium Sindi di Harvard membuatnya mendapatkan tempat bersama empat ilmuwan lainnya dalam film dokumenter yang didukung oleh Kantor Eksekutif Presiden Amerika Serikat untuk mempromosikan pendidikan sains di kalangan generasi muda.
Seiring dengan aktivitas ilmiahnya, Sindi berpartisipasi dalam berbagai acara yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sains di kalangan perempuan, khususnya di Arab Saudi dan Dunia Muslim pada umumnya. Ia juga tertarik dengan masalah brain drain, dan menjadi pembicara undangan di Jeddah Economic Forum 2005.
Hayat Sindi memberikan pengaruh besar dalam mendirikan tiga perusahaan, baik sebagai salah satu pendiri atau pendiri, Diagnostics for All (DFA), Sonoptix, dan i2 (Institut untuk imajinasi dan Ingenuity). Filosofi kewirausahaannya sederhana: “Ilmuwan sejati harus fokus pada solusi sederhana yang terjangkau untuk menjangkau semua orang di dunia”.
Pada tahun 2010, Sindi menjadi pemenang penghargaan Mekkah Al Mukaramah untuk inovasi ilmiah yang diberikan oleh HRH Pangeran Khalid bin Faisal Al Saud. Dia juga dinobatkan sebagai Emerging Explorer 2011 oleh National Geographic Society.