
Singkat cerita, Qandeel tiba-tiba memberikan Lang buku-buku Islam beserta salinan Al Qur’an. Sejak itulah, Lang mulai membaca dan menyerap isi Al Qur’an. Lang mendapat hidayah-Nya, ia merasa kagum akan isi Al Qur’an yang mampu menjawab segala pertanyaan di kepalanya.
“Seorang pelukis bisa menggambar mata dalam sebuah lukisan yang tampak mengikuti Anda dari satu tempat ke tempat lain, tapi penulis mana yang bisa menulis kitab suci yang mengantisipasi perubahan sehari-hari Anda?” ujarnya.
Setiap malam, Lang merinci setiap pertanyaan-pertanyaan yang ada di benaknya. Keesokan harinya, segala jawaban yang ingin ia ketahui ditemukan dalam Al-Qur’an.
“Tampaknya sang penulis Al Qur’an (Allah Ta’ala) mengetahui pertanyaan-pertanyaan saya dan menulis pada baris yang tepat pada saat saya membaca halaman berikutnya. Saya telah bertemu diri saya sendiri di halaman-halaman berikutnya,” kata Lang.
Kini, Lang rutin mengerjakan salat lima waktu. Entah bagaimana, ia memperoleh kepuasan secara spiritual setiap melakukan salat terutama ketika Subuh.