Malcolm X

Malcolm X
Malcolm X. (Foto: Net)

Pada tanggal 21 Februari 1965, saat Malcolm X bersiap untuk berbicara pada sebuah acara Organisasi Persatuan Afro-Amerika di Audubon Ballroom, Manhattan, keributan pecah di antara 400 orang penonton, seseorang berteriak, “Negro! Keluarkan tanganmu dari sakuku!”.

Saat Malcolm X dan pengawalnya berpindah tempat untuk menenangkan keributan, seorang pria yang duduk di barisan depan bergegas ke depan dan menembaknya sekali di dada dengan senapan sawed-off berlaras ganda.

Dua orang lainnya naik ke panggung dan menembaki Malcolm menggunakan pistol semi-otomatis. Dia dinyatakan meninggal pada pukul 3:30 sore, tak lama setelah ia tiba di Columbia Presbyterian Hospital.

Baca Juga:  Abdallah Bin Bayyah

Malcolm X telah digambarkan sebagai salah satu orang Afrika Amerika terbesar dan paling berpengaruh sepanjang sejarah. Dia dikenang karena meningkatkan harga diri dan martabat orang kulit hitam Amerika dan menghubungkan kembali mereka dengan warisan Afrika mereka.

Dia juga menyebabkan penyebaran Islam di antara masyarakat kulit hitam di Amerika Serikat. Orang-orang Afrika-Amerika, terutama mereka yang tinggal di kota-kota di bagian utara dan barat Amerika Serikat, merasa bahwa Malcolm X jauh lebih baik menyuarakan keluhan mereka mengenai ketimpangan sosial daripada gerakan hak-hak sipil.(*)