
Maya Ghazal pernah berkata “Yang paling saya sukai dari menjadi pilot adalah kenyataan bahwa saya dapat mengendalikan jalur saya sendiri. Ini tentang menjadikan langit sebagai batas saya”.
Pada bulan Desember 2022, Maya pergi ke Yordania bersama UNHCR untuk bertemu dengan sesama pengungsi Suriah di kamp pengungsi Azraq.
Di sana, ia bertemu dengan seorang pengungsi Suriah, Marwa, seorang calon dokter atau apoteker yang baru saja lulus dari sekolah menengah. Namun, ia menghadapi banyak tantangan dalam mengakses pendidikannya.
Maya juga mendengar langsung kisah tentang tantangan ekstrem yang dihadapi para pengungsi di musim dingin ketika suhu turun drastis, dan kondisi kehidupan yang sudah sulit menjadi semakin memberatkan.
Keluarga dan individu dipaksa untuk membuat keputusan yang sangat sulit tentang penggunaan bantuan uang tunai terbatas yang dapat diberikan UNHCR.