Omar Ibn Said

Omar Ibn Said
Omar Ibn Said. (Foto: Net)

Ibn Said ditawari beberapa kesempatan untuk kembali ke Afrika, tetapi dia memilih untuk tetap tinggal di Amerika Serikat, dengan alasan ketidakpastiannya bahwa keluarga dan orang-orangnya masih utuh.

Dia hidup hingga pertengahan sembilan puluhan dan masih diperbudak pada saat kematiannya pada tahun 1864. Dia dimakamkan di Bladen County, Carolina Utara. Omar ibn Sa’id juga dikenal sebagai Paman Moreau dan Pangeran Omeroh.

Omar ibn Said menulis empat belas manuskrip dalam bahasa Arab. Yang paling terkenal di antaranya adalah esai otobiografinya, The life of Omar ben Saeed, berjudul Morro, a Fullah Slave in Fayetteville, NC Owned by Governor Owen, yang ditulis pada tahun 1831.

Baca Juga:  Aziz Abu Sarah

Naskah ini menggambarkan beberapa peristiwa dalam hidupnya dan mencakup refleksi atas ketaatannya yang teguh pada Islam dan keterbukaannya terhadap orang-orang “takut Tuhan” lainnya.

Di permukaan, dokumen tersebut mungkin tampak toleran terhadap perbudakan; namun, Said memulainya dengan Surat Al Mulk, sebuah bab dari Al Qur’an, yang menyatakan bahwa hanya Tuhan yang memiliki kedaulatan atas manusia. Naskah ini adalah satu-satunya otobiografi berbahasa Arab yang diketahui oleh seseorang yang diperbudak di Amerika Serikat.