Syekh Asnawi Al Bantani

Syekh Asnawi bin Abdurrahman Al Bantani. (Foto: Net)

Ia pun mulai mengajar dan mengundang ketertarikan banyak pemuda hingga menjadi muridnya. Tersiarlah nama Asnawi sebagai ulama di kawasan Banten dan sekitarnya. Kepiawaiannya dalam berdakwah membuat nama Syekh Asnawi tersohor sebagai ulama besar di Banten.

Tak hanya mengajarkan agama, Syekh Asnawi juga terkenal semangatnya yang menggebu dalam melawan penjajah. Ia mengobarkan semangat pemuda untuk melawan dan menentang kolonialisme Belanda. Apalagi, saat itu seluruh wilayah Banten berhasil dikuasai penjajah.

Syekh Asnawi berhasil mengajak pemuda untuk melawan penjajah pun menjadi ancaman bagi Belanda. Apalagi, Banten dikenal sebagai tempat lahirnya para ‘pemberontak’ Belanda, bukan hanya dari kalangan rakyat biasa, melainkan juga dari kalangan ulama.

Baca Juga:  Wallace Fard Muhammad

Alhasil, kiai pernah ditahan oleh penjajah di Tanah Abang serta diasingkan ke Cianjur. Ia dihukum lebih dari setahun dengan tuduhan melakukan pemberontakan. Namun, selama ditahan dan diasingkan, kiai tetap aktif menyampaikan dakwah Islam. Ia mengajarkan syariat Islam kepada masyarakat sekitar di manapun ia berada.

Seusai diasingkan, Syekh Asnawi kembali ke kampungnya di Caringin. Karena situasi yang lebih aman, ia semakin giat mensyiarkan Islam. Ia pun mendirikan sebuah Madrasah Masyarikul Anwar dan masjid di Caringin pada 1884.